Senin, 14 Juli 2014

Islamic Center Samarinda, Masjid Terbesar ke-2 se-Asia






Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Bangunan masjid ini memiliki sebanyak 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.
Selain menara utama, bangunan ini juga memiliki 6 menara di bagian sisi masjid. Masing-masing 4 di setiap sudut masjid setinggi 70 meter dan 2 menara di bagian pintu gerbang setinggi 57 meter. Enam menara ini juga bermakna sebagai 6 rukun.

Jadi untuk warga Kota Samarinda patut berbangga akan kemegahan Islamic Center Samarinda yang kini makin digemari untuk berwisata islami.


sumber: http://id.wikipedia.org
Kota Samarinda pantas bangga dengan Masjid Islamic Center yang merupakan masjid terbesar kedua di Asia setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan latar depan berupa
tepian sungai Mahakam, masjid ini terlihat menawan.

Masjid ini dilengkapi dengan area parkir yang luas dan lapang. Konon area parkir bisa menampung 591 mobil dan 800 buah sepeda motor. Di area parkir itu pula, disediakan toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Di lantai tersebut pula terdapat Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Dari area parkir bagian kanan pintu gerbang, berdiri menara utama setinggi 99 Meter dengan kubahnya yang besar. Menara utama memiliki bangunan 15 lantai. Masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menaranya diilhami dari Masjid Nabawi Madinah sedangkan Kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia Istambul.

Selain menara utama, pada keempat sudut bangunan dilengkapi dengan menara yang disebut menara sudut satu, dua, tiga dan empat. Tingginya 66 meter. Bagian atas menara yang disebut makara menggunakan material kuningan ketok. Untuk mencapai lantai paling atas dari menara tersebut harus menggunakan tangga.

Sedangkan di bagian depan dari bangunan berdiri dua menara yang disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Menara Kembar ini lebih pendek dari menara-menara yang lain. Namun kesemuanya tetap indah karena dinding luarnya selain lapis cat tekstur, juga dilapisi dinding granit juparana kuning dan juparana cokelat yang diimpor dari luar negeri.

Masuk bangunan masjid akan kita temui selasar yang mengelilingi masjid. Selasar menghubungkangerbang utama dan menara utama menuju bangunan utama masjid. Interior dan material finishing selasar penghubung sangat indah. Kolomnya yang berjumlah ratusan buah dilapis cat tekstur halus dengan kolomnya dari batu alam oster yellow. Lantainya menggunakan material keramik dengan border granit.
Sedangkan plafonnya dari kayu nyatoh lapis cat melamik. Pada dinding sisi dalam menempel lampu-lampu lapis kuningan dengan warna kekuningan sebagai penerang di malam hari yang menimbulkan kesan romantis.

Di masjid ini terdapat pula tempat wudhu yang berada di tengah-tengah plaza depan masjid, di sisi kiri dan sisi kanan masjid. Konon, Plaza masjid mampu menampung 10.000-an jamaah. Sebuah beduk dengan diameter 1,8 meter seolah menyambut jamaah di serambi masjid.
Serambi dihiasi lampu gantung kristal dan lampu dinding yang unik bertuliskan kaligrafi huruf Arab. Masjid dilengkapi elevator, lift, serta jalur khusus penyandang cacat untuk memudahkan orang mencapai lantai yang lebih tinggi.

Lantai dasar masjid digunakan sebagai ruang multipurpose. Di ruangan yang mampu menampung 5.000 orang ini sering digunakan untuk tempat resepsi pernikahan maupun seminar dan tabligh akbar. Ruang utama masjid dapat dimasuki melalui tangga utama. Yang unik dari tangga utama ini adalah jumlah anak tangganya yang mencapai 33. Mencerminkan jumlah tasbih. Ruang utama mampu menampung jamaah sebanyak 20.000 orang.

Di sekeliling ruang utama terdaoat lantai mezzanine yang mampu menampung 10.000 jamaah. Untuk mencapai lantai mezzanine dapat menggunakan tangga yang terdapat di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan. Ruang utama shalat menampilkan kesan yang tak kalah megah namun menyejukkan. Penggunaan material granit pada lantai dengan pilihan warna krem muda beraksen garis vertikal hitam semakin padu dengan dinding mihrab berwarna gelap.

Pada area mighrab, dindingnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Di dalam kerawangan ini terdapat speaker sebagai pengeras suara. Kemegahan area mighrab yang sekaligus sebagai ruang Imam makin terasa dengan adanya Mimbar untuk Khotbah menggunakan material kayu jati.

Plafon kubah utama yang berbentuk "Dome" menggunakan metal perforated dengan ornamen fuber reinforcement plastic dihiasai lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. Posisi masjid yang sangat strategis di sisi Sungai Mahakam dipadu dengan  kemegahannya layak diberi predikat landmark kota penghasil batu bara tersebut. (bnu) - See more at: http://news.liputan6.com/read/772882/islamic-center-samarinda-masjid-terbesar-ke-2-se-asia#sthash.RDeYgsjL.dpuf
Kota Samarinda pantas bangga dengan Masjid Islamic Center yang merupakan masjid terbesar kedua di Asia setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan latar depan berupa
tepian sungai Mahakam, masjid ini terlihat menawan.

Masjid ini dilengkapi dengan area parkir yang luas dan lapang. Konon area parkir bisa menampung 591 mobil dan 800 buah sepeda motor. Di area parkir itu pula, disediakan toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Di lantai tersebut pula terdapat Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Dari area parkir bagian kanan pintu gerbang, berdiri menara utama setinggi 99 Meter dengan kubahnya yang besar. Menara utama memiliki bangunan 15 lantai. Masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menaranya diilhami dari Masjid Nabawi Madinah sedangkan Kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia Istambul.

Selain menara utama, pada keempat sudut bangunan dilengkapi dengan menara yang disebut menara sudut satu, dua, tiga dan empat. Tingginya 66 meter. Bagian atas menara yang disebut makara menggunakan material kuningan ketok. Untuk mencapai lantai paling atas dari menara tersebut harus menggunakan tangga.

Sedangkan di bagian depan dari bangunan berdiri dua menara yang disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Menara Kembar ini lebih pendek dari menara-menara yang lain. Namun kesemuanya tetap indah karena dinding luarnya selain lapis cat tekstur, juga dilapisi dinding granit juparana kuning dan juparana cokelat yang diimpor dari luar negeri.

Masuk bangunan masjid akan kita temui selasar yang mengelilingi masjid. Selasar menghubungkangerbang utama dan menara utama menuju bangunan utama masjid. Interior dan material finishing selasar penghubung sangat indah. Kolomnya yang berjumlah ratusan buah dilapis cat tekstur halus dengan kolomnya dari batu alam oster yellow. Lantainya menggunakan material keramik dengan border granit.
Sedangkan plafonnya dari kayu nyatoh lapis cat melamik. Pada dinding sisi dalam menempel lampu-lampu lapis kuningan dengan warna kekuningan sebagai penerang di malam hari yang menimbulkan kesan romantis.

Di masjid ini terdapat pula tempat wudhu yang berada di tengah-tengah plaza depan masjid, di sisi kiri dan sisi kanan masjid. Konon, Plaza masjid mampu menampung 10.000-an jamaah. Sebuah beduk dengan diameter 1,8 meter seolah menyambut jamaah di serambi masjid.
Serambi dihiasi lampu gantung kristal dan lampu dinding yang unik bertuliskan kaligrafi huruf Arab. Masjid dilengkapi elevator, lift, serta jalur khusus penyandang cacat untuk memudahkan orang mencapai lantai yang lebih tinggi.

Lantai dasar masjid digunakan sebagai ruang multipurpose. Di ruangan yang mampu menampung 5.000 orang ini sering digunakan untuk tempat resepsi pernikahan maupun seminar dan tabligh akbar. Ruang utama masjid dapat dimasuki melalui tangga utama. Yang unik dari tangga utama ini adalah jumlah anak tangganya yang mencapai 33. Mencerminkan jumlah tasbih. Ruang utama mampu menampung jamaah sebanyak 20.000 orang.

Di sekeliling ruang utama terdaoat lantai mezzanine yang mampu menampung 10.000 jamaah. Untuk mencapai lantai mezzanine dapat menggunakan tangga yang terdapat di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan. Ruang utama shalat menampilkan kesan yang tak kalah megah namun menyejukkan. Penggunaan material granit pada lantai dengan pilihan warna krem muda beraksen garis vertikal hitam semakin padu dengan dinding mihrab berwarna gelap.

Pada area mighrab, dindingnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Di dalam kerawangan ini terdapat speaker sebagai pengeras suara. Kemegahan area mighrab yang sekaligus sebagai ruang Imam makin terasa dengan adanya Mimbar untuk Khotbah menggunakan material kayu jati.

Plafon kubah utama yang berbentuk "Dome" menggunakan metal perforated dengan ornamen fuber reinforcement plastic dihiasai lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. Posisi masjid yang sangat strategis di sisi Sungai Mahakam dipadu dengan  kemegahannya layak diberi predikat landmark kota penghasil batu bara tersebut. (bnu) - See more at: http://news.liputan6.com/read/772882/islamic-center-samarinda-masjid-terbesar-ke-2-se-asia#sthash.RDeYgsjL.dpuf
Kota Samarinda pantas bangga dengan Masjid Islamic Center yang merupakan masjid terbesar kedua di Asia setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan latar depan berupa
tepian sungai Mahakam, masjid ini terlihat menawan.

Masjid ini dilengkapi dengan area parkir yang luas dan lapang. Konon area parkir bisa menampung 591 mobil dan 800 buah sepeda motor. Di area parkir itu pula, disediakan toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Di lantai tersebut pula terdapat Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Dari area parkir bagian kanan pintu gerbang, berdiri menara utama setinggi 99 Meter dengan kubahnya yang besar. Menara utama memiliki bangunan 15 lantai. Masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menaranya diilhami dari Masjid Nabawi Madinah sedangkan Kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia Istambul.

Selain menara utama, pada keempat sudut bangunan dilengkapi dengan menara yang disebut menara sudut satu, dua, tiga dan empat. Tingginya 66 meter. Bagian atas menara yang disebut makara menggunakan material kuningan ketok. Untuk mencapai lantai paling atas dari menara tersebut harus menggunakan tangga.

Sedangkan di bagian depan dari bangunan berdiri dua menara yang disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Menara Kembar ini lebih pendek dari menara-menara yang lain. Namun kesemuanya tetap indah karena dinding luarnya selain lapis cat tekstur, juga dilapisi dinding granit juparana kuning dan juparana cokelat yang diimpor dari luar negeri.

Masuk bangunan masjid akan kita temui selasar yang mengelilingi masjid. Selasar menghubungkangerbang utama dan menara utama menuju bangunan utama masjid. Interior dan material finishing selasar penghubung sangat indah. Kolomnya yang berjumlah ratusan buah dilapis cat tekstur halus dengan kolomnya dari batu alam oster yellow. Lantainya menggunakan material keramik dengan border granit.
Sedangkan plafonnya dari kayu nyatoh lapis cat melamik. Pada dinding sisi dalam menempel lampu-lampu lapis kuningan dengan warna kekuningan sebagai penerang di malam hari yang menimbulkan kesan romantis.

Di masjid ini terdapat pula tempat wudhu yang berada di tengah-tengah plaza depan masjid, di sisi kiri dan sisi kanan masjid. Konon, Plaza masjid mampu menampung 10.000-an jamaah. Sebuah beduk dengan diameter 1,8 meter seolah menyambut jamaah di serambi masjid.
Serambi dihiasi lampu gantung kristal dan lampu dinding yang unik bertuliskan kaligrafi huruf Arab. Masjid dilengkapi elevator, lift, serta jalur khusus penyandang cacat untuk memudahkan orang mencapai lantai yang lebih tinggi.

Lantai dasar masjid digunakan sebagai ruang multipurpose. Di ruangan yang mampu menampung 5.000 orang ini sering digunakan untuk tempat resepsi pernikahan maupun seminar dan tabligh akbar. Ruang utama masjid dapat dimasuki melalui tangga utama. Yang unik dari tangga utama ini adalah jumlah anak tangganya yang mencapai 33. Mencerminkan jumlah tasbih. Ruang utama mampu menampung jamaah sebanyak 20.000 orang.

Di sekeliling ruang utama terdaoat lantai mezzanine yang mampu menampung 10.000 jamaah. Untuk mencapai lantai mezzanine dapat menggunakan tangga yang terdapat di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan. Ruang utama shalat menampilkan kesan yang tak kalah megah namun menyejukkan. Penggunaan material granit pada lantai dengan pilihan warna krem muda beraksen garis vertikal hitam semakin padu dengan dinding mihrab berwarna gelap.

Pada area mighrab, dindingnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Di dalam kerawangan ini terdapat speaker sebagai pengeras suara. Kemegahan area mighrab yang sekaligus sebagai ruang Imam makin terasa dengan adanya Mimbar untuk Khotbah menggunakan material kayu jati.

Plafon kubah utama yang berbentuk "Dome" menggunakan metal perforated dengan ornamen fuber reinforcement plastic dihiasai lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. Posisi masjid yang sangat strategis di sisi Sungai Mahakam dipadu dengan  kemegahannya layak diberi predikat landmark kota penghasil batu bara tersebut. (bnu) - See more at: http://news.liputan6.com/read/772882/islamic-center-samarinda-masjid-terbesar-ke-2-se-asia#sthash.RDeYgsjL.dpuf
Kota Samarinda pantas bangga dengan Masjid Islamic Center yang merupakan masjid terbesar kedua di Asia setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan latar depan berupa
tepian sungai Mahakam, masjid ini terlihat menawan.

Masjid ini dilengkapi dengan area parkir yang luas dan lapang. Konon area parkir bisa menampung 591 mobil dan 800 buah sepeda motor. Di area parkir itu pula, disediakan toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Di lantai tersebut pula terdapat Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Dari area parkir bagian kanan pintu gerbang, berdiri menara utama setinggi 99 Meter dengan kubahnya yang besar. Menara utama memiliki bangunan 15 lantai. Masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menaranya diilhami dari Masjid Nabawi Madinah sedangkan Kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia Istambul.

Selain menara utama, pada keempat sudut bangunan dilengkapi dengan menara yang disebut menara sudut satu, dua, tiga dan empat. Tingginya 66 meter. Bagian atas menara yang disebut makara menggunakan material kuningan ketok. Untuk mencapai lantai paling atas dari menara tersebut harus menggunakan tangga.

Sedangkan di bagian depan dari bangunan berdiri dua menara yang disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Menara Kembar ini lebih pendek dari menara-menara yang lain. Namun kesemuanya tetap indah karena dinding luarnya selain lapis cat tekstur, juga dilapisi dinding granit juparana kuning dan juparana cokelat yang diimpor dari luar negeri.

Masuk bangunan masjid akan kita temui selasar yang mengelilingi masjid. Selasar menghubungkangerbang utama dan menara utama menuju bangunan utama masjid. Interior dan material finishing selasar penghubung sangat indah. Kolomnya yang berjumlah ratusan buah dilapis cat tekstur halus dengan kolomnya dari batu alam oster yellow. Lantainya menggunakan material keramik dengan border granit.
Sedangkan plafonnya dari kayu nyatoh lapis cat melamik. Pada dinding sisi dalam menempel lampu-lampu lapis kuningan dengan warna kekuningan sebagai penerang di malam hari yang menimbulkan kesan romantis.

Di masjid ini terdapat pula tempat wudhu yang berada di tengah-tengah plaza depan masjid, di sisi kiri dan sisi kanan masjid. Konon, Plaza masjid mampu menampung 10.000-an jamaah. Sebuah beduk dengan diameter 1,8 meter seolah menyambut jamaah di serambi masjid.
Serambi dihiasi lampu gantung kristal dan lampu dinding yang unik bertuliskan kaligrafi huruf Arab. Masjid dilengkapi elevator, lift, serta jalur khusus penyandang cacat untuk memudahkan orang mencapai lantai yang lebih tinggi.

Lantai dasar masjid digunakan sebagai ruang multipurpose. Di ruangan yang mampu menampung 5.000 orang ini sering digunakan untuk tempat resepsi pernikahan maupun seminar dan tabligh akbar. Ruang utama masjid dapat dimasuki melalui tangga utama. Yang unik dari tangga utama ini adalah jumlah anak tangganya yang mencapai 33. Mencerminkan jumlah tasbih. Ruang utama mampu menampung jamaah sebanyak 20.000 orang.

Di sekeliling ruang utama terdaoat lantai mezzanine yang mampu menampung 10.000 jamaah. Untuk mencapai lantai mezzanine dapat menggunakan tangga yang terdapat di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan. Ruang utama shalat menampilkan kesan yang tak kalah megah namun menyejukkan. Penggunaan material granit pada lantai dengan pilihan warna krem muda beraksen garis vertikal hitam semakin padu dengan dinding mihrab berwarna gelap.

Pada area mighrab, dindingnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Di dalam kerawangan ini terdapat speaker sebagai pengeras suara. Kemegahan area mighrab yang sekaligus sebagai ruang Imam makin terasa dengan adanya Mimbar untuk Khotbah menggunakan material kayu jati.

Plafon kubah utama yang berbentuk "Dome" menggunakan metal perforated dengan ornamen fuber reinforcement plastic dihiasai lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. Posisi masjid yang sangat strategis di sisi Sungai Mahakam dipadu dengan  kemegahannya layak diberi predikat landmark kota penghasil batu bara tersebut. (bnu) - See more at: http://news.liputan6.com/read/772882/islamic-center-samarinda-masjid-terbesar-ke-2-se-asia#sthash.RDeYgsjL.dpuf
Kota Samarinda pantas bangga dengan Masjid Islamic Center yang merupakan masjid terbesar kedua di Asia setelah Masjid Istiqlal Jakarta. Terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan latar depan berupa
tepian sungai Mahakam, masjid ini terlihat menawan.

Masjid ini dilengkapi dengan area parkir yang luas dan lapang. Konon area parkir bisa menampung 591 mobil dan 800 buah sepeda motor. Di area parkir itu pula, disediakan toilet pria dan wanita untuk para jamaah. Di lantai tersebut pula terdapat Ground water Tank (GWT) sebagai penampungan air bersih untuk toilet dan tempat wudhu.

Dari area parkir bagian kanan pintu gerbang, berdiri menara utama setinggi 99 Meter dengan kubahnya yang besar. Menara utama memiliki bangunan 15 lantai. Masing-masing lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Yang menakjubkan, dinding luar menara dikelilingi lafadz Asmaul Husna yang dilapis batu granit, dengan teknik pembuatan water jet. Menaranya diilhami dari Masjid Nabawi Madinah sedangkan Kubahnya diilhami dari Masjid Haghia Sophia Istambul.

Selain menara utama, pada keempat sudut bangunan dilengkapi dengan menara yang disebut menara sudut satu, dua, tiga dan empat. Tingginya 66 meter. Bagian atas menara yang disebut makara menggunakan material kuningan ketok. Untuk mencapai lantai paling atas dari menara tersebut harus menggunakan tangga.

Sedangkan di bagian depan dari bangunan berdiri dua menara yang disebut Menara Kembar Satu dan Dua. Menara Kembar ini lebih pendek dari menara-menara yang lain. Namun kesemuanya tetap indah karena dinding luarnya selain lapis cat tekstur, juga dilapisi dinding granit juparana kuning dan juparana cokelat yang diimpor dari luar negeri.

Masuk bangunan masjid akan kita temui selasar yang mengelilingi masjid. Selasar menghubungkangerbang utama dan menara utama menuju bangunan utama masjid. Interior dan material finishing selasar penghubung sangat indah. Kolomnya yang berjumlah ratusan buah dilapis cat tekstur halus dengan kolomnya dari batu alam oster yellow. Lantainya menggunakan material keramik dengan border granit.
Sedangkan plafonnya dari kayu nyatoh lapis cat melamik. Pada dinding sisi dalam menempel lampu-lampu lapis kuningan dengan warna kekuningan sebagai penerang di malam hari yang menimbulkan kesan romantis.

Di masjid ini terdapat pula tempat wudhu yang berada di tengah-tengah plaza depan masjid, di sisi kiri dan sisi kanan masjid. Konon, Plaza masjid mampu menampung 10.000-an jamaah. Sebuah beduk dengan diameter 1,8 meter seolah menyambut jamaah di serambi masjid.
Serambi dihiasi lampu gantung kristal dan lampu dinding yang unik bertuliskan kaligrafi huruf Arab. Masjid dilengkapi elevator, lift, serta jalur khusus penyandang cacat untuk memudahkan orang mencapai lantai yang lebih tinggi.

Lantai dasar masjid digunakan sebagai ruang multipurpose. Di ruangan yang mampu menampung 5.000 orang ini sering digunakan untuk tempat resepsi pernikahan maupun seminar dan tabligh akbar. Ruang utama masjid dapat dimasuki melalui tangga utama. Yang unik dari tangga utama ini adalah jumlah anak tangganya yang mencapai 33. Mencerminkan jumlah tasbih. Ruang utama mampu menampung jamaah sebanyak 20.000 orang.

Di sekeliling ruang utama terdaoat lantai mezzanine yang mampu menampung 10.000 jamaah. Untuk mencapai lantai mezzanine dapat menggunakan tangga yang terdapat di 4 menara sudut dan juga di sisi kiri dan kanan bangunan. Ruang utama shalat menampilkan kesan yang tak kalah megah namun menyejukkan. Penggunaan material granit pada lantai dengan pilihan warna krem muda beraksen garis vertikal hitam semakin padu dengan dinding mihrab berwarna gelap.

Pada area mighrab, dindingnya menggunakan marmer hijau dengan aksen kerawangan berjumlah 12 buah. Di dalam kerawangan ini terdapat speaker sebagai pengeras suara. Kemegahan area mighrab yang sekaligus sebagai ruang Imam makin terasa dengan adanya Mimbar untuk Khotbah menggunakan material kayu jati.

Plafon kubah utama yang berbentuk "Dome" menggunakan metal perforated dengan ornamen fuber reinforcement plastic dihiasai lampu lapis kaca patri pada bagian tengah paling atas. Pada plafon gypsum selain penerangannya menggunakan downlight, juga dihiasi dengan lampu-lampu gantung yang memperindah suasana. Posisi masjid yang sangat strategis di sisi Sungai Mahakam dipadu dengan  kemegahannya layak diberi predikat landmark kota penghasil batu bara tersebut. (bnu) - See more at: http://news.liputan6.com/read/772882/islamic-center-samarinda-masjid-terbesar-ke-2-se-asia#sthash.RDeYgsjL.dpuf

Tidak ada komentar: